Jumat, Januari 25, 2019

IT Audit Tools 
 
Definisi Audit Teknologi Informasi (IT AUDIT)
Audit teknologi informasi (Inggris: information technology (IT) audit atau information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya. –Wikipedia
Secara umum Audit IT adalah suatu proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan masalah audit finansial dan audit internal. Audit IT lebih dikenal dengan istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer. Salah satu penggunaan istilah tersebut adalah untuk menjelaskan proses penelahan dan evaluasi pengendalian-pengendalian internal dalam EDP. Jenis aktivitas ini disebut sebagai auditing melalui komputer. Penggunaan istilah lainnya adalah untuk menjelaskan pemanfaatan komputer oleh auditor untuk melaksanakan beberapa pekerjaan audit yang tidak dapat dilakukan secara manual. Jenis aktivitas ini disebut audit dengan komputer.
Audit IT sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi.
 
2. IT Audit Tools (Software)
Tool-tool yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan Audit Teknologi Informasi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan tool-tool tersebut memang sangat membantu Auditor Teknologi Informasi dalam menjalankan profesinya, baik dari sisi kecepatan maupun akurasinya.
Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi
a. ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.
ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.
 
b. Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari Python numerik.
Berikut ini beberapa kegunaannya :
· Menganalisis data keungan, data karyawan
· Mengimport file Excel, CSV dan TSV ke dalam databse
· Analisa event jaringan yang interaktif, log server situs, dan record sistem login
· Mengimport email kedalam relasional dan berbasis teks database
· Menanamkan kontrol dan test rutin penipuan ke dalam sistem produksi.
 
c. Powertech Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.
d. Nipper 
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur. 
e. Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan 
f. Metasploit
Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mencari celah keamanan. 
g. NMAP
NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service, dan memonitor host atau waktu pelayanan. Secara klasik Nmap klasik menggunakan tampilan command-line, dan NMAP suite sudah termasuk tampilan GUI yang terbaik dan tampilan hasil (Zenmap), fleksibel data transfer, pengarahan ulang dan tools untuk debugging (NCAT) , sebuah peralatan untuk membandingan hasil scan (NDIFF) dan sebuah paket peralatan analisis untuk menggenerasikan dan merespon (NPING) 
h. Wireshark
Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan di dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak industri dan lembaga pendidikan.
 
 

Adakah tools lain untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi)? Jika ada sebutkan.

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan sekumpulan dokumentasi dan panduan yang mengarahkan pada IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user) untuk menjembatani pemisah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dikembangkan oleh IT governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA) Menurut Campbell COBIT merupakan suatu cara untuk menerapkan IT governance.
COBIT berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri dari seperangkat contol objectives untuk bidang teknologi indormasi, dirancang untuk memungkinkan tahapan bagi audit. Menurut IT Governance Institute Control Objectives for Information and related Technology (COBIT, saat ini edisi ke-4) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis.
COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dariInformation Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan (guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.

Sejarah COBIT
COBIT dan sejarah perkembangannya COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998 yang menekankan pada tahap kontrol, COBIT versi 3 pada tahun 2000 yang berorientasi kepada manajemen, dan COBIT versi 4 yang lebih mengarah kepada IT governance. COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :
1. Perencanaan dan Organisasi (Planning and Organization)
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
2. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement)
Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
3. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support)
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
4. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.

Keempat domain tersebut diatas kemudian dijabarkan menjadi 34 faktor resiko yang harus dievaluasi jika ingin diperoleh suatu kesimpulan mengenai seberapa besar kepedulian manajemen terhadap teknologi informasi, serta bagaimana teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi.

Kerangka kerja COBIT Menurut Campbell dalam hirarki COBIT terdapat 4 domain COBIT yang terbagi menjadi 34 proses dan 318 control objectives, serta 1547 control practitices. Dalam setiap domain dan proses di dalamnya tersedia pula panduan manajemen, panduan audit, dan ringkasan bagi pihak eksekutif Adapun kerangka kerja COBIT secara keseluruhan terdiri atas arahan sebagai berikut:
·         Control Obejctives: terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi yang tercermin dalam 4 domain.
·         Audit guidelines: berisi 318 tujuan pengendalian bersifat rinci
·         Management guidelinesL berisi arahan, baik secara umum dan spesifik mengenai hal-hal yang menyangkut kebutuhan manajemen. 


Kriteria Informasi Berdasarkan COBIT
Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi kriteria tertentu, adapun 7 kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT, yaitu sebagai berikut:


1.      Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat waktu.
2.      Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
3.      Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak berwenang.
4.      Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai bisnis.
5.      Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.
6.      Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk proses bisnis.
7.      Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan.


Apa itu COBIT?

Rabu, Januari 09, 2019

Konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.

Area Pengendalian ada 15 yaitu :

1.      Integritas Sistem 

a.       Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user  
b.      Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable  
c.       Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan  
d.      Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan  
e.       Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan  
f.       Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh 

2.      Manajemen Sumber Daya 

a.       Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem  
b.      Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.  
c.       Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan  

3.      Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem 

a.       Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem  
b.      Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.  

4.      Backup dan Recovery 

a.       Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),  
b.      Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).  

5.      Contigency Planning 

a.       Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya terhadap fasilitas pemrosesan SI 
b.      Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya. 

6.      System S/W Support 

a.       Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasi dengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya  
b.      Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security).

7.      Dokumentasi 

a.       Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem  
b.      Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi,  
c.       Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user. 

8.      Pelatihan atau Training 

a.       Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya srta rencana pelatihan yang berkesinambungan  

9.      Administrasi 

a.       Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan  
b.      Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.  

10.  Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik 

a.       Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi  
b.      Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan, 
c.       Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi  

11.  Operasi 

a.       Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO  
b.      Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi 
c.       Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator. 

12.  Telekomunikasi 

a.       Review terhadap logical and physical access controls,  
b.      Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI)  
c.       Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.  

13.  Program Libraries  

a.       Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development 
b.      Terdapat review atas prosedur quality assurance.  

14.  Application Support 

a.       Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem  
b.      Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen 
c.       Proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI  
d.      Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.  

15.  Microcomputer Controls 

a.       Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,  
b.      Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

Pengertian Proses Pencapaian Tujuan dan Area Pengendalian TI

Selasa, November 13, 2018

Tiga aspek kata kunci definisi kontrol, yaitu :
1. Pengendalian adalah sebuah sistem (a control is a system)
Dengan kata lain, terdiri dari sekumpulan komponen yang saling berelasi yang berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau tujuan.

2. Keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan (unlawful events)
Keabsahan kegiatan dapat muncul jika tidak ada otorisasi (unauthorized), tidak akurat (inaccurate), tidak lengkap (incomplete), redundansi (redundant), tidak efektif (ineffective) atau tidak efisien (inefficient) pemasukan data kedalam sistem.

3. Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent)
Mendeteksi (detect), atau mengoreksi (correct) kejadian / peristiwa yang tidak sesuai dengan aturan / hukum (unlawful events).

Langkah-langkah dalam perencanaan audit:
1. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.

2. Melaksanakan prosedur dan analitis
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal

3. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
Materialitas awal pada tingkat laporan keuangan perlu diterapkan oleh auditor karena pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan diterapkan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan. Materialitas awal pada tingkat saldo akun ditentukan oleh auditor pada tahap perencanaan audit karena untuk mencapai simpulan tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan, auditor perlu melakukan verifikasi saldo akun.

4. Mempertimbangkan resiko bawaan
Sejak perencanaan audit sampai dengan penerbitan laporan audit, auditor harus mempertimbangkan berbagai macam risiko. Pada tahap perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko bawaan (inherent risk) suatu risiko salah saji yang melekat dalam saldo akun atau asersi tentang saldo akun. Sebagai contoh, perhitungan yang lebih rumit lebih mungkin mengakibatkan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana.

5. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan merupakan audit tahun pertama
Auditor harus menentukan bahwa saldo awal mencerminkan penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya dan bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya, auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan tersebut memang semestinya dilakukan, dan di pertanggung jawabkan, serta diungkapkan.

6. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan.
Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan ini diwujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

7. Mereview informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal klien.
Penyajian laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan pemerintah dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum memulai verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien

Tiga Aspek Kata Kunci Pada Definisi Control dan Langkah Perencanaan Audit

Audit
Kata Audit berasal dari bahasa Latin ‘Audire’ (B.N.Tandon, 2000, p.l) yang berarti ‘mendengar’, yaitu pada jaman dahulu apabila seorang pemilik usaha merasa ada suatu kesalahan atau penyalahgunaan, maka ia akan mendengarkan kesaksian orang tertentu.

Audit Sistem Informasi
“Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumber daya secara efisien”. (Ron Weber (1999,10)

“Audit sistem informasi merupakan suatu pengevaluasian untuk mengetahui bagaimana tingkat kesenian antara aplikasi sistem informasi dengan prosedur yang telah ditetapkan dan mengetahui apakah suatu sistem informasi telah didesain dan diimplementasikan secara efektif, efesien, dan ekonomis, memiliki mekanisme pengamanan asset yang memadai serta menjamin integritas yang memadai (Gondodiyoto(2003,p.151)

Jadi Audit sistem informasi dapat didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan evaluasi fakta/ evidence untuk menentukan apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien. Dalam pelaksanaan audit digunakan etika profesi yang dirumuskan oleh organisasi profesi Information System Audit and Control Association (ISACA).

Tahap - Tahap Audit Sistem Informasi :
Proses audit sistem informasi dilakukan berdasarkan prosedur melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Perencanaan Audit (Planning The Audit)
b. Pengujian Pengendalian (Test Of Controls)
c. Pengujian Transaksi (Test Of Transaction)
d. Pengujian Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil (Tests Of Balances or Overal Result)
e. Penyelesaian / Pengakhiran Audit (Completion Of The Audit)

Tujuan Audit Sistem Informasi
Ada 4 tujuan Audit Sistem Informasi, yaitu :
1. Mengamankan Asset
Aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya.

2. Menjaga Integritas Data
Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya. Keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar. Perlu pengorbanan biaya. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.

3. Menjaga Efektifitas Sistem
Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user) apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user (misal pengambil keputusan). Auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya. Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu. Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan. Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya

4. Efisiensi Sumber Daya
Dikatakan efisien jika ia menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumber daya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut.

Jelaskan Apa Yang Anda Ketahui Tentang Evaluasi/Audit Sistem Informasi?

Kamis, Oktober 19, 2017

Kalian pasti tahu film “Resident Evil” di film tersebut ada sebuah komputer bernama “Red Queen”. Komputer tersebut dapat mengendalikan sebuah gedung dan dapat berbicara layaknya manusia. Film itu memang sebatas fiksi ilmiah, yang menjadi pertanyaan, mungkinkah system semacam “Red Queen” akan bisa diciptakan? Apakah mungkin manusia membuat mesin menjadi cerdas?

Pertanyaan tersebut ternyata telah ada dalam pikiran manusia selama berabad-abad. Dulu kita berfikir sebuah mesin atau sistem yang bisa belajar dan mengambil keputusan sendiri itu hanya ada di film-film. Teknologi terus berkembang pesat, sekarang hal itu sudah bisa diwujudkan dengan adanya konsep kecerdasan buatan (artificial intelegence)

Kecerdasan buatan  (artificial intelegence) bisa diterapkan pada sistem komputer atau mesin yang menggunakan teknik tertentu untuk menirukan fungsi kognitif aktifitas manusia, seperti “belajar” dan “memecahkan masalah”. Kecerdasan buatan sendiri merupakan domain yang memayungi aneka konsep lain, seperti knowledge representation, machine learning, natural langue processing, machine perception, computer vision, speech recognition, serta affective computing.

Arthur Samuel di tahun 1959 mendefinisikan machine learning sebagai “cabang ilmu yang memungkinkan komputer memiliki kemampuan untuk belajar tanpa perlu deprogram lagi”. Machine larning karena itu mengkaji aneka algoritma yang bisa “belajar” dari data dan membuat keputusan atau prediksi berdasarkan data tersebut.

Algoritma semacam ini bekerja dengan cara mebangun sebuah model dari masukan-masukan (input) untuk menghasilkan prediksi atau pengambilan keputusan berdasrkan data (output). Ini berbeda dari model komputer “konvensional” yang membutuhkan “bimbingan” dalam bentuk program untuk mengarahkan hasil proses komputer sesuai keinginan programmer.

Melihat kemajuan teknologi AI (artificial intelegence) saat ini mungkin kah AI akan melampaui kecedasan manusia ? Itu sangat mungkin sekali, karena sudah banyak AI yang sudah bisa mengalahkan manusia walaupun hanya bidang tertentu saja.

Contohnya, belum lama terjadi. OpenAI, perusahaan pengembang AI yang didukung oleh Elon Musk, memenangkan pertandingan melawan Pro Player DOTA 2 Danil Ishutin alias Dendi asal Ukraina. Dari 5 ronde pertandingan yang dijadwalkan, bot milik OpenAI menang dua ronde awal hingga akhirnya Dendi menyerah di ronde ketiga. “Dia terlalu kuat,” kata Dendi mengomentari robot yang ia lawan.

Masih banyak lagi AI yang mengungguli manusia. Dari hal tersebut dapat disimpulkan manusia sudah melakukan langkah maju dalam pengembangan AI. Jadi, saya rasa kedepannya membuat  AI yang lebih cerdas dari manusia itu bukan hal yang mustahil.

Referensi:
https://infokomputer.grid.id/2016/11/fitur/machine-learning-komputer-mesin-belajar-memecahkan-masalah-penting/
-        https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170815105740-185-234821/gim-jadi-bukti-sukses-ai-pecundangi-kecerdasan-manusia/

Manusia VS Artificial Intelegence(AI)

Minggu, Mei 07, 2017

ANALISIS WEBSITE INSTANSI PEMERINTAHAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN TQM

Aldi Prasetyo :
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424, Indonesia
blogkos-ong.blogspot.com
E-mail : aldiprasetyo@student.gunadarma.ac.id

ABSTRAK
Tujuan dalam membuat penelitian ini adalah untuk menganalisa website dengan bantuan Alexa.com pada 3 website intansi pemerintahan di bidang berbagai bidang yakni Kemendag, Kemenpar, dan Kemdikbud. Selain itu juga menjelaskan pengertian dari TQM dan juga model-model dari TQM itu sendiri. Lalu terdapat model TQM yang ada pada ketiga website pemerintah  tersebut. Sumber dari penelitian ini adalah dari kedua tugas softskill yang sebelumnya, yaitu Analisa Website Pemerintahan dan Total Quality Management (TQM). Hasil dari penelitian ini akan didapatkan model-model TQM yang ada pada website-website pemerintahan diatas, TQM memiliki peranan yang penting karena dasar pemikiran TQM adalah cara terbaik untuk dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global yaitu dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM. Tujuan utama TQM adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus, sehingga harus dilaksanakan secara terus-menerus. Penerapan TQM dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, salah satunya untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Selain itu, terdapat alat TQM yang berguna untuk menganalisis dan mengerti masalah serta untuk membantu membuat perencanaan.

Kata Kunci: TQM, Kemendikbud, Website, Pemerintahan.

PENDAHULUAN
            Setiap Negara pasti mempunyai badan yang bertanggung jawab pada masing-masing bidang masalah. Seperti bidang pendidikan, transportasi, kebudayaan, pertahanan, dan sebagainya. Pada era yang modern ini pemerintah memerlukan alat bantuk untuk menghubungkan satu dengan yang lainnya dan juga alat untuk menghubungkannya dengan masyarakat.
                Maka karena itu, bidang-bidang pemerintahan itu harus memiliki alat menghubungkan tersebut. Salah satunya adalah situs web. Situs web dapat diakses oleh seluruh masyarakat baik masyarakat dalam negri maupun luar negri.
Web telah menjadi hal yang bisa. Hampir setiap kalangan menggunakan web sebagai media informasi di kehidupan sehari-hari mereka, baik dikalangan pribadi, perusahaan, sampe perusahaan pemerintah. Web dibangun dengan berbagai fungsi dan tujuan sesuai dengan kepentingan yang membuatnya. Web menjanjikan prospek yang bagus kepada setiap penggunanya. Karena peranan web yang sangat penting ini maka web yang dibangun haruslah memperhatikan beberapa faktor yaitu : usability, user experience, dan user interface. Ketiga faktor inilah yang menentukan apakah tujuan pembuatan suatu website tercapai atau tidak.
Total Quality Management (TQM) berasal dari kata “Total” yang berarti keseluruhan atau terpadu, “Quality” yang berarti mutu, dan “Management” diartikan dengan pengelolaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses planning, organizing, staffing, dan controlling terhadap seluruh kegiatan dalam organisasi. Dalam pengertian mengenai organisasi Total Quality Management, penekanan utama adalah pada mutu yang didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak dari awalnya dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Hal inilah yang melatar belakangi konsep zero defect. Kesalahan atau cacat (defect) hanya akan terjadi bila sejak dari proses awal tidak ditekankan masalah mutu. Selain itu, perusahaan harus membayar mahal bila produk atau jasanya tidak laku karena tidak dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan atau tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian didalam jurnal ini menggunakan data dari dua tugas makalah yang dibuat sebelumnya. Dengan mengambil inti dari point-point yang ada serta penambahan kalimat ide dan gagasan. Data-data yang telah masuk dianalisis metode deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, display data, dan verifikasi/ penarikan simpulan. Setelah data dikumpulkan lalu dipilih yang benar-benar memiliki hubungan dengan pokok masalah selanjutnya diambil kesimpulan.
Metode penelitian dalam jurnal ini menggunakan berbagai data dengan berbagai sumber dengan metode perbandingan maka data yang didapatkan akan dibandingkan satu dengan yang lainnya. Dalam analisis ini akan menjabarkan beberapa data kuantitatif yang dikelompokkan menurut subjeknya yaitu : Selain analisis data kuantitatif juga diperlukan metode yang tepat dalam pengawasan kualitas, dengan sistem Total quality management (TQM) dengan berbagai macam modelnya, akan dianalisa penggunaan melalui studi literatur dari model TQM tersebut yang tepat untuk diimplementasikan pada situs web yang diuji.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Website menggunakan Alexa.com

Popularitas

Berdasarkan traffic diatas, Popularitas website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menempati posisi ke 2.689 dari seluruh situs di dunia setelah naik 1786 peringkat pada bulan sebelumnya. Sedangkan  di Indonesia, website ini menempati posisi ke 61.

Keterlibatan Pengunjung

Situs ini memiliki tingkat persentase Bounce Rate yang cukup rendah yaitu 29,30% . Di bagian “Daily Time on Site” menunjukkan angka 9:10 yang artinya pengunjung menghabiskan waktu sekitar 9 menit 10 detik untuk melihat-lihat situs tersebut dan rata-rata halaman yang dikunjungi setiap pengunjung sebesar 5,19.

Keywords

Pada gambar diatas adalah kata-kata kunci yang sering digunakan dan yang berhubungan dengan situs Kemdikbud.go.id

Halaman yang diakses

Pada gambar diatas, pengunjung situs kemdikbud.go.id lebih sering membuka lima halaman yang teratas yang sering dikunjungi.

Pengunjung

Mayoritas pengunjung pada situs ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan jenjang pendidikan Perguruan Tinggi Negeri dan Lokasi Pengaksesan di tempat kerja dan rumah.

Popularitas

Berdasarkan traffic ranks diatas, popularitas website Kementrian Perdagangan Republik Indonesia ini menmpati ranking ke 73,547 dari keseluruhan situs di dunia. Dan menempati urutan 1,154 dari seluruh situs website di Indonesia. Website ini juga mengalami peningkatan pada bulan April sampai Juli 2016 serta mengalami penurunan yang cukup pesat pada bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017.

Keterlibatan Pengunjung

Situs ini memiliki tingkat presentase yang cukup tinggi, dimana tingkat presentase Bounce Rate yang mengalami penurunan dari presentase sebelumnya menjadi 36.10%, memiliki rata-rata waktu yang dihabiskan oleh beberapa pengunjung selama sekitar 10 menit 46 detik dan rata-rata halaman yang dikunjungi setiap pengunjung sebesar 4.59 dimana ini mengalami peningkatan dari presentase sebelumnya.

Keyword

Pada gambar di atas menunjukkan lima keywords yang paling sering digunakan dalam pencarian situs di dunia setiap harinya dan berhubungan dengan situs kemendag.go.id.

Halaman yang sering diakses


Gambar diatas ini menunjukkan lima halaman teratas yang sering dibuka oleh pengunjung situs kemendag.co.id.

Pengunjung

Sebagian besar dari pengunjung situs kemendag.go.id ini berjenis kelamin laki-laki dengan jenjang lulusan sekolah dan pendidikan Perguruan Tinggi. Kebanyakan dari mereka mengakses situs ini ditempat mereka bekerja, ada juga yang mengaksesnya dirumah.

Popularitas

Website Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menempati ranking 207,196 dari seluruh situs di dunia dan menempati urutan 3,060 dari seluruh situs di Indonesia. Namun, website ini mengalami penurunan yang cukup tinggi pada awal tahun 2017.

Keterlibatan Pengunjung

Situs ini memiliki tingkat persentase Bounce Rate yang cukup tinggi hingga mencapai 45,40% dan memiliki rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengunjung selama 4 menit 52 detik, serta rata-rata halaman yang dikunjungi setiap pengunjung sebesar 3,80.

Keyword

Pada gambar di atas menunjukkan lima keywords yang paling sering digunakan dalam pencarian situs di dunia setiap harinya.

Halaman yang sering diakses

Data pada Alexa.com menunjukan bahwa sebagian besar pengunjung website ekon.go.id membuka lima halaman teratas yang sering dikunjungi.

Pengunjung

Mayoritas pengunjung pada situs ini sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan jenjang pendidikan Perguruan Tinggi dan lokasi pengaksesan di tempat kerja dan rumah.

Total Quality Management (TQM)
                Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
Dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yakni bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM.
Masyarakat Total Quality Management juga diartikan sebagai suatu pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Proses Total Quality Management memiliki input yang spesifik. Input spesifik itu sendiri adalah keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan, mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output). Tujuan utama Total Quality Management adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus, sehingga harus dilaksanakan secara terus-menerus.
Penerapan Total Quality Management dipermudah oleh beberapa piranti, yang sering disebut “alat TQM”. Alat-alat ini membantu kita menganalisis dan mengerti masalah-masalah serta membantu membuat perencanaan. Delapan alat TQM yang diuraikan sebagai berikut :
1.   Diagram Alur (Bagan Arus Proses) merupakan suatu alat perencanaan dan analisis yang digunakan, untuk menyusun gambar proses tahap demi tahap untuk tujuan analisis, diskusi, atau komunikasi dan menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam proses.
2.   Curah Pendapat (Brainstorming) adalah alat perencanaan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas kelompok. Curah pendapat dipakai, antara lain untuk menentukan sebab-sebab yang mungkin dari suatu masalah atau merencanakan langkah-langkah suatu proyek.
3.   Analisis Tulang Ikan (juga dikenal sebagai diagram sebab-akibat) merupakan alat analisis, antara lain untuk mengkategorikan berbagai sebab potensial dari suatu masalah dan menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi dalam suatu proses.
4.   Diagram Analisa Medan Daya (Bidang Kekuatan) Diagram medan daya merupakan suatu alat analisis yang dapat digunakan, antara lain untuk mengidentifikasi berbagai kendala dalam mencapai suatu sasaran dan mengidentifikasi berbagai sebab yang mungkin serta pemecahan dari suatu masalah atau peluang.
5.   Analisis SWOT adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis masalah-masalah dengan kerangka Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
6.   Ranking Preferensi merupakan suatu alat interpretasi yang dapat digunakan untuk memilih gagasan dan pemecahan masalah di antara beberapa alternatif.
7.   Penilaian Kritis merupakan sebuah alat bantu analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa setiap proses manufaktur, perakitan, atau jasa. Alat ini membantu kita untuk memikirkan apakah proses itu memang dibutuhkan, tepat, dan apakah ada alternatif yang lebih baik.
8.   Benchmarking adalah proses pengumpulan dan analisis data dari organisasi kita dan dibandingkan dengan keadaan di dalam organisasi lain. Hasil dari proses ini akan menjadi patokan untuk memperbaiki organisasi kita secara terus menerus. Tujuan benchmarking adalah bagaimana organisasi kita bisa dikembangkan sehingga menjadi yang terbaik.

Model-model dari Total Quality Management (TQM)
ISO 9000
Kata ‘ISO’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Isos’ yang berarti ‘sama’ atau equivalent’. ISO merupakan kepanjangan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional.

MBNQA
Malcolm Baldrige Award (MBNQA) adalah sejenis penghargaan tahunan yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (melalui Department of Commerce) kepada setiap organisasi di negara USA – baik profit dan non profit – yang dianggap mencapai kinerja yang unggul. Nama Malcolm Baldrige sendiri diambil dari nama mantan Menteri Perdagangan AS yang menginisiasi kegiatan penghargaan ini. Banyak negara di berbagai belahan dunia yang mengadopsi pendekatan dan kriteria yang digunakan oleh Komite Malcolm Baldrige untuk mengukur keunggulan kinerja.

Balanced Scorecard
Balance Score Card adalah Pengukuran kinerja perusahaan yang modern dengan mempertimbangan empat perspektif (yang saling berhubungan) yang merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang diingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan.

Six Sigma
Six Sigma ialah  suatu metodologi yang dipergunakan untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus (Continuous Improvement). SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti enam (6) dan SIGMA yang merupakan satuan dari Standard Deviasi yang juga dilambangkan dengan simbol σ,
Six Sigma juga sering di simbolkan menjadi 6σ. Makin tinggi Sigma-nya, semakin baik pula kualitasnya. Dengan kata lain, semakin tinggi Sigma-nya semakin rendah pula tingkat kecacatan atau kegagalannya.

Quality Control Circle
Quality Control Circle adalah seperangkat metode yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai mutu parameter yang berkualitas atau mutu sasaran dan terus meningkatkan kemampuan organisasi untuk memastikan bahwa produk software yang dihasilkan akan memenuhi mutu tujuan dari suatu organisasi.
Tujuan utama dari Quality Control Circle atau Gugus Kendali Mutu ini adalah untuk membahas permasalahan yang terjadi di perusahaan dan memberikan rekomendasi solusi-solusi terhadap pemecahan masalah tersebut kepada pihak Manajemen. Masalah-masalah yang dibahas adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan seperti Produk, Biaya, Waktu, Persediaan, Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan kerja.

Model TQM yang sesuai dalam Implementasi Website

Penerapan model TQM yang tepat untuk ke tiga webiste pendidikan yang dikelola oleh pemerintah yaitu http://www.kemdikbud.go.id , http://kemendag.go.id , http://www.kemenpar.go.id  menurut kelompok kami termasuk kedalam model implementasi ISO 9000 karena menerapkan delapan prinsip manajemen yaitu :
1.       Fokus pada pelanggan
Pelanggan adalah kunci untuk meraih keuntungan. Oleh karena itu, organisasi harus mengerti keinginan pelanggan sekarang dan masa depan dengan berusaha memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha melebihi harapan pelanggan.
2.       Kepemimpinan
Kepemimpinan memmiliki kemampuan untuk menciptakan visi yang mengandung kewajiban untuk mewujudkannya, yang membawa orang lain ke tempat yang baru, yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan visinya ke dalam kenyataan. Hal yang dilakukan pemimpin adalah menginspirasi orang lain dan memberdayakan orang lain untuk mewujudkan visinya, menarik orang lain bukan mendorongnya.
3.       Keterlibatan personel
Keterlibatan personal adalah dasar yang dipentingkan dalam prinsip manajemen mutu. Personel pada semua tingkatan adalah modal utama perusahaan, dimana keterlibatan kemampuannya secara pebuhu sangat bermanfaat bagi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada personel untuk merencanakan menerapakan rencana dan mengendalikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan adanya keterlibatan personel, maka akan memacu karyawan untuk lebih aktif dalam melihat peluang untuk peningkatan, kompetensi, pengetahuan dan pengalaman.
4.       Pendekatan proses
Pendekatan proses merupakan identifikasi yang sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan keterangan yang mempengaruhi setiap proses. Proses tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu proses inti (proses yang memiliki hubungan langsung dengan pelanggan dan mendapat efek langsung dari pelanggan), proses pendukung (sebagai pendukung proses inti dan menghasilkan data, informasi atau mengatur administrasi yang terprosedur), proses manajemen (proses yang memliki karakteristik untuk melakukan pengendalian dan pembuatan keputusan.
5.       Pendekatan sistem untuk pengelolaan
Pendekatan sistem untuk pengelolaan baru dapat dilakukan jika pendekatan proses telah diterapkan. Dengan kata lain, pendekatan sistem untuk pengelolaanadalah kumpulan dari pendekatan proses. Pendekatan sistem ke manajemen didefinisikan sebagai pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
6.       Peningkatan berkesinambungan
Peningkatan berkesinambungan harus menjadi sasaran tetap perusahaan. Hal ini berbeda dengan peningkatan secara terus-menerus. Pada peningkatan berkesinambungan, setelah dilakukan peningkatan tidak langsung ditingkatkan lagi, melainkan dilakukan stabilisasi. Bila stabilisasi sudah berjalan, baru dilakjutkan ke peningkatan yang selanjutnya.
7.       Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan analisis data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
8.       Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
Organisasi dan pemasoknya adalah saling ketergantungan dan merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam memberikan nilai.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
                Dari 3 website pemerintahan yang telah diamati dan dianalisa, popularitas terbanyak didapat oleh kementrian Pendikdikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena website ini paling sering mengupdate entang info-info penting terbaru yang berkenaan dengan dunia pendidikan. Para kawula muda kalangan pelajar dan mahasiswa yang ingin mendapat info terbaru seputar dunia pendidikan yang terkait beasiswa dan lain-lain, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa website ini memiliki popularitas cukup tinggi yakni menduduki pringkat 61 dari ribuan situs di Indonesia.

                Kemudian, dari beberapa model TQM yang ada, 3 website pemerintah diatas termasuk kedalam model implementasi ISO 9000 karena menerapakan delepan prinsip manajemen yaitu:
a.       Fokus pada pelanggan
b.      Kepemimpinan
c.       Keterlibatan personel
d.      Pendekatan proses
e.      Pendekatan sistem untuk pengelolaan
f.        Peningkatan berkesinambungan
g.       Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
h.      Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk kedepannya, penulis akan lebih detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya sumber tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Tugas 1, Kelompok 6. 2KA01. MAKALAH ANALISIS WEBSITE INSTANSI PEMERINTAHAN Manajemen Layanan Sistem Informasi #.
[2] Tugas 2, kelompok 6. 2KA01. MAKALAH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Manajemen Layanan Sistem Informasi #.

Tugas Softskill Manajemen Layanan System Informasi: Jurnal Web & TQM

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com